Usaha Pengolahan Ikan Lele Prospeknya Cerah

Praktek pengolahan ikan lele
Peluang usaha pengolahan ikan lele masih terbuka lebar dan memiliki prospek cerah untuk dikembangkan oleh kaum ibu guna meningkatkan pendapatan keluarga. Selain bisa diusahakan dalam skala kecil tingkat keluarga, pengolahan ikan juga bisa dilakukan dalam skala kelompok maupun industri.

Ketua Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Karya Lestari Tabanan, Ni Made Putriningsih Wirna, SE mengungkapkan hal itu di sela-sela Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Lele di Bangsal BBI Pesiapan, Desa Dauh peken, Tabanan, Selasa (29/10). Menurut Putriningsih, usaha pengolahan hasil perikanan merupakan kegiatan yang sangat strategis karena selain jenis ikan sangat banyak, jenis olahannya juga sangat bervariasi. Oleh karena itu usaha pengolahan hasil perikanan memang sangat menguntungkan.

Hal itu dikarenakan pembuatannya dapat menggunakan berbagai jenis ikan, campuran bahan dapat disesuaikan dengan kualitas dan harga jual sehingga mampu melayani pesanan dari berbagai kalangan masyarakat. “Usaha pengolahan ikan ini juga dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa harus melalui pendidikan formal khusus. Cukup pelatihan seperti yang kami gelar ini,” paparnya.


Terkait hal itu, Putriningsih Wirna yang juga selaku Ketua Panitia dan narasumber ini berharap, pelatihan yang digelar P2MKP Karya Lestari  bekerja sama dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3) Banyuwangi dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tabanan ini dapat dijadikan suatu alternatif membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan pengolahan ikan lele untuk usaha keluarga atau kelompok.

Hal ini dimungkinkan karena usaha pengolahan ikan ini pembuatannya mudah, menggunakan peralatan sederhana dan tidak memerlukan modal besar. “Usaha ini cocok diterapkan oleh ibu-ibu untuk menambah penghasilan keluarga,” tegasnya

Ditanya tentang pelatihan yang digelar kali ini, menurut Putriningsih diikuti oleh 20 orang peserta dari kalangan ibu-ibu se Kabupaten Tabanan. Pelatihan yang digekar selama empat hari mulai Sabtu (26/10) sampai Selasa (29/10) ini, peserta menerima materi terkait pengolahan dan pemasaran ikan lele secara teori dan praktek. “Dalam pelatihan kali ini, peserta langsung mempraktekkan pembuatan enam jenis olahan ikan lele yakni nugget, kaki naga, bakso, siomai, stick dan chip,” paparnya.

Putriningsih Wirna yang juga Ketua Forum P2MKP Kabupaten Tabanan ini menambahkan, sebagai satu-satunya P2MKP di Bali yang anggotanya kaum wanita, P2MKP Karya Lestari Tabanan sampai saat ini fokus pada pemberdayaan wanita, khususnya di bidang pengolahan ikan. Disebutkan, sejak dikukuhkan pada tahun 2011 lalu, P2MKP telah melakukan pelatihan pengolahan ikan sembilan angkatan. “Tahun ini tujuh angkatan dengan jumlah peserta 70 orang,” katanya sambil berharap dari jumlah peserta tersebut 30 persen di antaranya diharapkan bisa menjadi wirausahawan di bidang pengolahan ikan.

Sementara itu, Kepala Diskanlaut Kabupaten Tabanan I Made Subagia ditemui secara terpisah menyambut baik dan memberikan apresiasi khusus terhadap P2MKP Karya Lestari yang telah sukses menggelar pelatihan pengolahan ikan. Disebutkan, berkat adanya beberapa kali pelatihan yang digelar P2MKP Karya Lestari, di Kabupaten Tabanan saat ini banyak bermunculan usaha pengolahan ikan. “Dengan bermunculannya usaha pengolahan lele, kita harapkan pemasaran lele yang dihasilkan para pembudidaya ikan di Kabupaten Tabanan semakin lancar,” katanya berharap. (gus)

Tinggalkan komentar

Blognya Agus Rochdianto

Jayalah Perikanan dan Kelautan Indonesia

WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.